Selamat datang di Web ini,

Cerita Rakyat ini dipersembahkan agar kita mengetahui adat-istiadat. banyak kelemahan dan kekurangan. Web ini sub Domain Dari LangsaT Borneo.
Pencerahan dan saran pendapat silahkan kirim email ke whyank@gmail.com

Selasa, 14 Juni 2011

Penghulu Rasyid (1815-1865)

Nama kecilnya Abdulrasyid lahir 1815 diTelaga Itar, kalua sekarang kabupaten Tabalong. Anak dari Ma'ali seorang yang berwibawa didaerahnya.
Sejak kecil sifat terpuji dan pengetahuan agama islam membuat disegani sehingga mendapat gelar "PENGHULU".
11juni1860 Belanda mengumumkan jatuhnya kerajaan Banjar dan Residen F.N.Nieuwenhuizen mengutimatun Pangeran Hidayat menyerah dan kekuasaan kerajaan diKuin, Martapura dan Amuntai.Oleh sebab itu masyarakat serentak bangkit melawan Belanda. Penghulu Rasyid diTabalong angkat senjata ketidakrelaan bila dibawah ketiak Belanda.
Dibangun kubu2 pertahanan di sungai Hanyar dan Pasar Arba Banua Lawas siap menghadang pasukan Belanda.
Pertahan inti di Tanjung dan memulai pengibaran perang 17 agustus 1860. Bendera merah berhias sepasang keris putih bersilang.
Masuk kapal Belanda "van os" dan "boni" ketanjung dicegat oleh anak buah Rasyid dan cukup memilukan Belanda dengan pulang ke Amuntai mengangkut mayat serdadu perangnya.
Perjuangan di sungai hanyar, banua lawas hingga dusun timur telah mengacaukan pertahanan belanda.
Belanda dibantu temenggung jailan bergelar Jayakanti dari Tamiang layang tidak berhasil menjebak Rasyid.
Kampung Habau tahun 1865 Rasyid berhasil menembak mati Letnan Cateau van Rosevelt.
Namun Rasyid dihianati kawan seperjuangan karena tergìur hadiah 1000 Gulden, Jenazah Rasyid tanpa kepala dimakamkan dekat Mesjid Pasar Arba sebelumnya adalah Balai Adat.

2 komentar: