Selamat datang di Web ini,

Cerita Rakyat ini dipersembahkan agar kita mengetahui adat-istiadat. banyak kelemahan dan kekurangan. Web ini sub Domain Dari LangsaT Borneo.
Pencerahan dan saran pendapat silahkan kirim email ke whyank@gmail.com

Kamis, 07 Juli 2011

DATU ALA

Oleh: Tumanggung Sandipa Batangga Amas

purnama_bjm@plasa.com

Zaman dahulu kala di Alabio (HSU) pernah hidup dua suami istri. Mereka disebut orang Banjar tamanang (tidak punya anak). Yang suami bernama Ala, pekerjaan beliau ini adalah seorang tabib. Yang isteri bernama Diyang. Sang isteri ini sangat setia membantu sang suami menyediakan ramuan-ramuan dan alat-alat yang digunakan sang suami untuk menyembuhkan orang sakit.

Mereka berdua ini memiliki peliharaan dua ekor burung beo (burung tiung). Dua ekor burung tersebut, kalau Datu Ala lagi menyembuhkan orang, burung beo tersebut selalu memberi tanda: apakah penyakit orang tersebut mampu atau tidak untuk disembuhkan, apakah panyakit orang tersebut mudah atau susah untuk disembuhkan, atau apakah penyakit orang itu lantaran bakteri, virus, kuman, atau lantaran gangguan makhluk gaib.

Ada yang mengatakan bahwa kalau ada orang yang sakit ini bisa disembuhkan, burung beo ini diam saja. Tapi kalau tidak bisa disembuhkan maka kepala burung ini akan menggeleng. Kalau penyakit orang ini lantaran makhluk halus maka burung beo ini akan berteriak-teriak sampai berguling-guling di lantai.

Datu Ala selain hebat sebagai tabib, beliau punya ilmu kesaktian yang lain, yaitu ilmu meringankan tubuh, cepat berlari, dan bisa menghilang. Pernah beliau menyembuhkan orang yang paru-parunya sudah kronis sekali, namun pada saat itu persediaan obata-obatan beliau sudah habis, dan obat-obatan itu cuma bisa didapat di pedalam Kalimantan khususnya di Ampah (Kalteng) dan waktu untuk ke situ perlu berminggu-mingu baru sampai ke sana, namun demi orang yang sakit tersebut, mau tidak mau terpaksa beliau menggunakan ilmu cepat berlari tersebut untuk mencari obat-obat yang diperlukan. Pernah juga pada saat menyembuhkan orang sakit yaitu sakit kelelakian “impoten”, imbah diperiksa oleh beliau ternyata ‘senjata’ orang tersebut dibungkam (diguna-gunai) oleh isterinya yang terdahulu.

Lantaran banyak orang yang sembuh karena berobat dengan beliau, Datu Ala ini sangat terkenal saat itu, akhirnya beliau dipangil orang dengan julukan DATU ALABIO (Datu Ala yang mempunyai peliharaan burung BEO).

Mohon maaf kalau untuk kekurangan dan kelebihannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar