Terucap cerita secara turun menurun tentang legenda kerajaan yang masuk kedalam tanah, cerita yang memilikukan tentang persengketaan manusia dengan Raja jin di Tanah Tabalong.
Namun perjalanan raja tersebut mengundang masalah. Suatu saat raja dan beberapa pungawanya berburu kehutan untuk mencari dan menempuh waktu berhari-hari kedalam hutan belantara. Alangkah terkejut saat raja pulang pada tengah malam didapatinya sang puteri tidak berada ditempat pembaringanya. Sang Raja bertanya kepada permaisuri pun sang isteri tidak mengetahui kemana puteri meraka.
Sang Raja langsung memerintahkan pasukanya untuk mencari puterinya yang hilang, segenap kampong dicari namun sang puteri tak didapatkan juga. Namun alangkah terkejutnya pada pagi hari didapatinya sang mahkota kerajaan ini sudah berada ditempat tidurnya dan tertidur lelap.
Melihat puterinya ada di pembaringanya bersama permaisuri dibangunkan anak mereka semata wayang tersebut dan ditanya kemana saja sehingga membuat seluruh kerajaan mencari segenap wilayah kerajaan. Sang puteri bingung menjawabnya yang dirasakannya bermimpi dibawa kesuatu tempat yang sangat ramai, bangunan berhiaskan emas, sudut gemerlapan bebatuan permata. Dan sang puteri bercerita selama Raja kehutan untuk berburu selama itu pula dia bermimpi secara terus menerus(bersambung) dilokasi yang sama. Yang dirasakannya bertemu seorang Pangeran yang gagah perkasa dengan pasukan yang tangguhnya. Raja pun masih kurang yakin dengan kisah-kisah anaknya.
Namun sangat terkejut malam berikutnya anaknya hilang lagi dan membuat Raja penasaran terhadap kisah-kisah anaknya sebelumnya. Dipanggilnya penasehat Kerajaan bidang kerohanian dan bertanya apakah yang terjadi puterinya tersebut. Penasehat Kerajaan langung melakukan ritualnya untuk mengetahui keberadaan puteri kerajaan tersebut. Dari hasil pengamatan didapatlah bahwa sang puteri diculik jin yang tak tahu dimana keberadaanya.
Keesokan harinya Penasehat terebut menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi kepada Sang Raja, dan Raja bersama Permaisuri sangat terkejut. Sambil mencari cara untuk mengetahui kemana dibawa puteri raja tersebut dan dipanggilah sang puteri untuk bercerita apa dan bagaimana disana (dibawa sang puteri). Dengan polos puteri bercerita lagi dan pertanyaan yang dipertanyakan Penasehat Kerajaan dan beberapa sanak-keluarga menjadi sebuah keterangan yang jelas.
Akhirnya Raja semakin risau karena ini akan menjadikan kerajaanya hancur karena anak satu-satunya inilah yang akan mewarisi kerajaan itu. Sesampailah suatu saat penasehat kerajaan mengetahui bagaimana melacak keberdaan penculik tersebut. Biasanya purun (sejenis tanaman rawa bahan bakul) dibuat seutas tali yang disambung hingga berates-ratus meter panjangnya.
Pada malamnya diikat salah satu kaki sang puteri dengan tali purun tersebut, dan penjagaan diperketat sehingga kemungkinan tak bisa ditembus. Tetapi terkejutnya para penjaga yang kemudian memberitahukan kepada Raja dan penasehat kerajaan yang setia. Tali dari purun tersebut bergerak seakan-akan ujungnya sedang berjalan. Tak menunggu lama tali purun tersebut ditelusuri dimana ujungnya depanya tak terlihat atau sang puteri ikut menghilang saat dijemput oleh pengawal Kerajaan Jin tersebut.
Sampai disebuah pohon besar sekali disudut lain dari kerajaan. Pohon yang memang terkenal angker tersebut akhirnya diintai oleh raja dan pasukannya. Tak ada pertanda bahwa tempat tersebut ramai seperti diceritakan sang puteri, hanya rimba belantara dan sebatang pohon yang sangat besar berdiri tegak yang agak condong dan dahanya menghadap ke kanan bila menghadap matahari terbit.
Siang harinya pohon itupun disergap segenap pasukan kerajaan, bergotong royong ingin menumbangkan pohon tersebut. Namun karena besarnya pohon tersebut tak dapat ditumbangkan sekaligus. Pada senja menjelang semua penebang istirahat dihari pertama ini, namun pada esok harinya sangat terkejut semua penebang meninggal naas dan pohon yang hendak ditebang seperti tak pernah kena alat penebangan para penebang.
Menerima laporan tersebut sang raja pun semakin geram karena sejak malam itupun sang puteri tidak lagi kembali kekerajaan hilang ditelan malam. Raja mengumumkan kepada masyarakatnya untuk memberikan solusi yang di damping oleh penasehat-penasehat kerajaan. Karena sang Raja yang dianggap masyarakatnya bijak, masyarakatnya pun rela berkorban untuk membela sang Raja melawan Raja Jin tersebut. Seluruh laki-laki dan pemuda berkumpul menggunakan segala senjata yang dimiliki langsung mengepung pohon angker tersebut. Karena pohon wilas yang berdaun kecil-kecil para pembela Raja rela kepanasan bergotongroyong menumbangkan pohon tersebut. Laki-laki menebang sedangkan para ibu-ibu menyiapkan makanan dan minuman para pekerja.
Akhirnya pohon itu hendak tumbang dan condong ke Selatan, namun apa yang terjadi gelegar tanah pun terdengar ternyata Jin tersebut marah dan mengamuk bah Naga besar mengeliat sehingga seluruh kerajaan ambruk kedalam tanah bersama Raja dan keluarganya. Beberapa penebang dan isteri mereka malah menaiki pohon tersebut pada saat seluruh kerajaan ambruk. Pohon yang jatuhnya keselatan itupun ujung dari salah satu dahanya menenai gunung lainya yang bila didatangi dari kerajaan tersebut memerlukan waktu 1 hari perjalanan.
Sang puteri hilang bersama Raja jin, masyarakat yang selamat berada digunung-gunung dan membuat koloni baru lagi dan sampai saat ini tanah yang ambruk tersebut tidak diketahui persisnya dimana.
Allahualam….
Dicatatan beberapa sumber...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar